Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Sebanyak 28.289.413 jiwa di wilayah Jawa Tengah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menyebutkan jumlah pemilih tahun depan mengalami kenaikan kurang dari 10 persen karena ada banyak pemilih pemula yang akan ikut berpartisipasi.
“Kenaikan jumlah pemilihnya tidak ada 10 persen. Kalau dirinci naiknya 0,3 persen atau 700 ribu. Karena kalau di tahun 2019 kemarin ada 27 juta pemilih, yang tahun 2024 mendatang jumlahnya tambah sedikit menjadi 28 juta,” ujar Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Henry Wahyono Selasa (27/6/2023).
Adapun lonjakan jumlah pemilih secara signifikan terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Kota Tegal dan Kabupaten Pemalang. Sedangkan kondisi sebaliknya dialami di Kabupaten Klaten, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo dengan angka pemilih yang menurun drastis.
Ia mencontohkan jumlah pemilih di Klaten justru berkurang lantaran ada warga yang ditemukan telah pindah domisili, meninggal dunia maupun sedang merantau ke provinsi atau kabupaten/kota lainnya.
“Jadinya pemilih yang terbanyak itu ada di Semarang, Brebes, Tegal sama Pemalang. Angkanya emang cukup tinggi. Kalau di Klaten, Kebumen dan Purworejo pemilihnya malah stagnan dan kecenderungannya berkurang. Setelah dilakukan pemutakhiran data pemilih, ternyata warga Klaten banyak yang pindah domisili, terus merantau kemana-mana dan yang meninggal juga banyak,” tutur Henry.
Lebih lanjut, Henry menjelaskan dari total 28,2 juta pemilih tersebut, terdapat separuh lebih atau 52 persen berasal dari kalangan Gen Z dan milenial yang menjadi pemilih pemula.
Berdasarkan hasil akhir pemutakhiran data pemilih di masing-masing kabupaten/kota, jumlah pemilih pemula sangat bervariasi. Henry mencontohkan ada komposisi pemilih pemula sebanyak 51 persen sampai 54 persen di beberapa kabupaten.
“Makanya itu, jumlah Gen Z dan milenial yang jadi pemilih pemula tahun depan sangat bervariatif. Tergantung cakupan wilayahnya. Soalnya dari data DPT kabupaten/kota ada pemilih pemula yang prosentasenya 51 persen, lalu 52 persen kemudian 54 persen. Cuman angka rata-rata pemilih pemula di Jateng kisaran 52 persen,” tambahnya.
Ia memastikan proses rekapitulasi pemutakhiran data pemilih untuk Pemilu 2024 sudah rampung dilakukan tim KPU Jateng. Di bulan depan pihaknya mulai mengerjakan pemeliharaan DPT.
Adapun mekanisme pemeliharaan DPT menunggu arahan lanjutan dari KPU RI. KPU RI nantinya akan menggelar pleno untuk menuntaskan pemeliharaan data pemilih.
“Mekanismenya menunggu pleno KPU RI, nantinya ditentukan arahan pusat,” akunya.
Untuk memfasilitasi pemilih terkendala akses mencoblos, Henry menyebut Jawa Tengah terdapat 102 titik TPS khusus yang didirikan di 70 wilayah.
Sebab, sesuai instruksi KPU RI, pihaknya diminta menyediakan TPS bagi warga binaan di lapas, rutan, ponpes yang mana pemilih di tempat itu tidak bisa keluar untuk mencoblos. (Tim liputan Suaracaraka.com)