BPBD Jateng Ungkap Pantura dan Pansela Dibayangi Potensi Rob Selama Sepekan, Masyarakat Diminta Waspada

BPBD Jateng Ungkap Pantura dan Pansela Dibayangi Potensi Rob Selama Sepekan, Masyarakat Diminta Waspada

Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta masyarakat pesisir pantai utara (Pantura) dan pantai selatan (Pansela) waspada akan potensi banjir pesisir atau rob. Pihaknya pun meminta masyarakat menggunakan jalur alternatif apabila ada informasi genangan rob di daerah masing-masing.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Ruli Perkasa mengatakan, potensi banjir rob sudah berlangsung sejak 7 Juni 2023 dan diprediksi hingga 13 Juni 2023. Terkait daerah yang perlu waspada, mayoritas berada disisi Pantura.

“Amankan barang-barang beharga, selalu pantau informasi rob dari BMKG. Bila kondisi darurat, segera hubungi pihak terkait, dan gunakan jalur alternatif agar tidak terjebak rob,” pinta Dikki kepada awak media pada Kamis (8/8)

BPBD menyebutkan wilayah Pantura potensi banjir rob berada di Kota Semarang, Demak, Pekalongan, Kendal, Batang, Pati, Jepara, Rembang, Tegal, dan Brebes. Sementara di sisi Pansela berada di kabupaten Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.

“(Potensi banjir rob) Pantura pada 7-13 Juni 2023. Kemudian di Pansela 7-8 Juni 2023,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Mas Semarang, Ganis Erutjahjo, membenarkan bila rob yang mengancam pesisir Kota Semarang terjadi pada 6-13 Juni 2023. Mengantisipasi hal ini, pihaknya bekerja sama dengan PT Pelindo Tanjung Emas Semarang dengan mengoptimalkan 56 pompa air yang telah disebar di beberapa titik rawan banjir rob.

“Puncak pasang terjadi pada jam 11.00 WIB – 17.00 WIB,” kata Ganis.

Lebih lanjut, BMKG Tanjung Emas juga mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Semarang untuk selalu waspada. Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan update informasi dari BMKG.

“Mohon untuk Masyarakat yang daerahnya menjadi langganan banjir untuk selalu memperhatikan dan update info dari kami,” pintanya.

Sebagai informasi, adanya fenomena fase bulan purnama atau full moon pada 3 Juni 2023 bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 6 Juni 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian air pasang laut maksimum. (Tim Liputan Suaracaraka.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *