Genuk di Kepung Banjir, Aktifitas Warga Lumpuh, 2 Warga Tewas Kesetrum Listrik

Genuk di Kepung Banjir, Aktifitas Warga Lumpuh, 2 Warga Tewas Kesetrum Listrik

Suaracaraka.com, Genuk Kota Semarang – Hujan deras yang disertai dengan angin kencang yang terjadi beberapa hari ini membuat wilayah Genuk Kota Semarang direndam banjir, akibatnya aktifitas warga berhenti total.

Genangan air tersebut diakibatkan karena curah hujan tinggi, selain itu sistem drainase yang kurang baik. Hingga saat ini berita diturunkan belum ada instansi terkait turun tangan untuk mengatasi genangan air setinggi satu meter, genangan terparah ada di jalan pantura Kaligawe hingga Pertigaan lampu bangjo Pasar Genuk.

Menurut hambali warga Genuksari kecamatan Genuk Kota Semarang Genangan air terjadi sudah lama sejak dua mingu yang lalu, namun setelah hujan reda sesaat kali ini banjir datang lagi, sudah tiga hari ini genangan air semakin meninggi semula genangan air setinggi lutut orang dewasa, kali ini hari Jum at tanggal 26 Februari 2021 sekitar pukul 08.00 WIB genangan air mencapai satu meter, dirinya tak habis pikir mengapa air tak kunjung surut justru malah semakin tinggi. Mereka berharap kepada pemerintah maupun instansi terkait segera mengatasi persoalan genangan air yang semakin tinggi ini. Banjir kali ini tidak hanya merepotkan dan melumpuhkan aktifitas perekonomian warga saja mas, kali ini banjir juga menelan korban jiwa, ada warga ketika melintas di jalan pantura persisinya di depan rumah sakit islam sultan agung dengan menggunakan sepeda gunung tersengat listrik dan seketika meninggal langsung, korban meninggal langsung di bawa ke rumah sakit islam sultan agung semarang karena letaknya berdekatan, namun belum diketahui identitas korban, yang jelas meninggal karena tersengat listrik yang ada di tengah trotoar jalan. Korban meninggal lain juga ada di RT 02 RW 01 Kelurahan Trimulyo Genuk, warga meninggal ini tergenang banjir sejak tiga hari berturut turut, oleh sanak saudarnya belum bisa berbuat apa apa lantaran kondisi lingkungan masih dikepung banjir.

Camat Genuk Kota Semarang Ali Muhtar saat dikonfirmasi terkait dengan kondisi diwilayahnya yang tergenang banjir, tak bisa berbuat banyak sudah melakukan penanganan banjir tersebut karena keterbatasan wewenang dan kemampuan, dirinya selain menghimbau kepada warganya juga langsung terjun ke tempat tempat yang tergenang banjir, namun apadanya hanya bisa mengkomunikasikan kesejumlah opd lain. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat aduan dan layanan publik lain, sementara layanan di alihkan di Kantor Kelurahan Bangetayu Wetan, karena kondisi kantor kecamatan Genuk Juga ikut di kepung banjir, entah kapan surutnya belum mengerti sehingga semua layanan sementara dipindahkan disana, dirinya berharap supaya berperilaku disiplin dan lebih hati hati, warga Genuk juga diminta untuk gaung bersambut guna bahu membahu mengatasi persoalan banjir yang ada diwilayah masing masing.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang Arif Rudianto melalui sekertaris BPBD Kota Semarang Winarso mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah cepat ketika mendapatkan laporna terkait dengan bencana yang terjadi di Kota Semarang, pihaknya membuat posko siaga bencana 24 jam di pusatkan di kantor BPBD Kota Semarang Jl. Brigjen Sudarto KM 11 Penggaron persisinya berada di Timur Terminal Penggaron, dalam hal bencana banjir yang ada di Genuk dan sekitarnya tersebut pihak OPD nya telah menerjunkan anggotanya untuk membantu masyarakat terkena dampak banjir dan genangan air, mulai dari mengevakuasi warga hingga membuat dapur umum dan pendistribusian sembako ke sejumlah rumah penduduk terdampak banjir. Sementara itu, terkait dengan pertolongan terhadap, warga yang meninggal akibat tersengat aliran listrik maka dirinya hanya melakukan pendampingan pendataan identifikasi terhadap korban meninggal karena hal ini yang memiliki kewenangan ada di polisi, apakah murni meninggal karena tersengat listrik ataupun hal lain.

Berdasarkan keterangan Pakar Lingkungan dan tata kota Unissula Semarang Jamila Kautsari mengatakan merespon daripada banjir yang terjadi saat ini sebulan terakhir terjadi hingga dua kali disebabkan memang intensitas curah hujan yang tinggi, selain itu karena memang daerah banjir ataupun genangan air berada di daerah yang rendah dan berdekatan dengan laut, selain itu di Genuk misalkan kontur tanah semula dari wordland atau tanah rawa rawa dimana tanah tersebut dialihfungsikan menjadi lahan kawasan industri maupun kawasan padat penduduk, sehingga ruang hijau sudah sempit, dan pada akhirnya membentuk kantong kantong parkir air.

Hal senada juga di sampaikan oleh Dwiyanto pakar hidrologi Undip Semarang, pemerintah sudah bekerja maksimal mungkin melalui Direktorat sungai dan pantai sudah tepat untuk memasang sejumlah mesin pompa, karena pompa dipasang untuk menyedot air yang ada di kantong kantong yang diendapi air akibat curah hujan yang tinggi, karena debit air dengan ketinggian pantai laut sudah seimbang, jika lokasi tersebut sudah dibuatkan tanggul dan kemudian air dipompa maka itu sudah menjadi sebuah solusi. Hanya saja, sekarang tinggal kedisiplinan petugas rumah pompa, mesin dalam keadaan seperti saat ini harus menyala terus karena debit air selalu bertambah. Secara tekhnik, dalam keadaan seperti sekarang ini jika mesin pompa yang ada di kali sringin semuanya hidup untuk menyedot air yang ada di Wilayah Genuk dan kali gawe hitung hitungannya dalam waktu 120 menit air tentu sudah hilang, namun karena debit air dan curah hujan tinggi ya semestinya harus di tambah pompanya. Pompa harus selalu menyala, ini menyangut hidup orang banyak. Memang di daerah Semarang bawah kontur keadaan tanah berbentuk lembek, sehingga mudah untuk dihinggapi air, solusinya adalah disiplin petugas mesin pompa harus selalu disiagakan, jangan sampai lengah, karena ini menyangkut hajat orang banyak, ( Laporan Wartawan : H_Edy Rahmad89 )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *