Suaracara.com, Kota Semarang – Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya yang terjadi dua hari berturut turut ini membuat debit volume air meningkat sehingga air yang sudah tidak dapat mengalir ke titik rendah tersebut membuat wilayah kota Semarang bawah menjadi banjir yang tak terelakan. Banjir yang terjadi di beberapa titik rendah tersebut, selain merendam rumah penduduk juga membuat akses jalan pantura dari mangkang hingga perbatasan Sayung Demak lumpuh total, aktifitas perekonomian masyarakat terganggu dan tersendat. Sejumlah warung makan dan penduduk tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya. Akibat bencana banjir tersebut, warga masyarakat Kota Semarang bawah terancam kelaparan dan ancaman penyakit kulit dan lain sebagainya.
Hingga berita ini diturunkan pihak pemerintah setempat belum ada tindakan yang serius, sehingga masyarakat harus berupaya sendiri untuk mencari makanan dan obat obatan. Hujan yang terjadi selama dua hari ini berturut turut tidak hanya membuat banjir di bagian Semarang bawah saja, melainkan di tanjakan jalan tanah putih Semarang Selatan terdapat pohon tumbang yang menutup akses jalan dokter Wahidin, selain itu di Kelurahan Lempongsari Kecamatan Gajah Mungkur juga terjadi tebing longsor, longsor membuat puluhan rumah penduduk rusak dan sejumlah sepeda motor tertimbun longsor, di jalan mangkang kecamatan Tugu Kota Semarang akses jalan tertutup total akibat luapan banjir setinggi orang dewasa, sehingga kendaraan yang akan melintas tidak dapat melajukan kendaraannya akibat ketinggaian air melebihi batas kendaraan sehingga jalan tersebut lumpuh total, sementara itu di jalan pantura Semarang Demak juga mengalami hal yang sama, sejumlah kendaraan harus merangkak pelan pelan akibat debit air yang semakin meninggi.
Banjir yang terjadi di Kota Semarang beberapa hari ini terparah di Semarang bagian bawah khususnya di Wilayah kecamatan Genuk dari tiga belas kelurahan terpantau genangan air setingga bahu orang dewasa justru berada di wilayah Kelurahan Bangetayu Kulon, ratusan rumah penduduk hingga pukul 19.00 Malam hari Sabtu, 06 Februari 2021 masih terlihat tinggi. Warga berusaha menyelamatkan barang barang berharga lainnya ketempat yang lebih tinggi, sudah tidak ada upaya lain selain harus menyelamatkan barang barang berharga milik nya sendiri sendiri.
Berdasarkan keterangan Lurah Bangetayu Kulon Puryadi melalui kasie Trantib Kelurahan setempat Chumaidi dalam pemantaunnya sejak pagi hingga petang tadi, debit air semakin bertambah terus menerus. Dalam hasil pengamatannya, air tersebut berasal dari daerah lain seperti Jamus Pucanggading dan Tlogomulyo, air tidak murni dari Wilayah Bangetayu Kulon saja, ini air justru dari kiriman dari daerah lain yang mencari titik rendah akibatnya ya seperti ini, dirinya sejak lahir hingga saat ini, banjir terparah sepanjang hidupnya, sejak kecil hingga saat ini kejadian luar biasa kalau sudah seperti ini ya bagaimana lagi. Dirinya hanya melaporkan keatasannya saja dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa saja agar hujan segera reda dan debit air tidak bertambah lagi.
Di Kelurahan Bangetayu Kulon kepungan banjir tertinggi terjadi di Wilayah RW 03 Kp. Bugen Utara terlihat sejumlah rumah penduduk terendam air hingga satu meter, warga bergegas menyelamatkan barang barang elektronik mereka masing masing. Di Kp. Bugen Utara wilayah RW 03 Kelompok PKK yang dimotori Siti Rikhanah membuat dapur umum di Tiga titik, dapaur umum tersebut di buat untuk mensuplai kebutuhan makanan pokok akibat rumah penduduk terendam banjir. Oleh relawan setempat, nasi bungkus berisikan nasi putih, telur dadar, daging mie instan dll diberikan satu persatu ke rumah penduduk dengan menggunakan perahu karet. Menurut Siti Rikhanah bahan pokok kini sudah mulai tipis, untuk besok pagi sudah tidak ada, semula dirinya bersama kelompok pkk setempat sudah membuat ratusan bungkus nasi, namun sudah terdistribusi habis. dirinya berharap kepada donatur maupun para dermawan yang mempunyai rezeki lebih supaya dapat mendonaturkan hartanya untuk menolong pada warga yang terkenaa bencana banjir ini.
Hingga berita ini diturunkan para pihak dari BPBD maupun yang lain belum ada yang membantu, sudah ada kabar melalui WA, agar para ketua RW 01 – 11Kelurahan Bangetayu Kulon Untuk mendata warga nya yang terkena dampak banjir supaya di catat untuk dilaporkan ke BAZNAS, namun sudah dilaporkan belum juga ada kabar beritanya. Banjir di kelurahan Bangetayu Kulon tersebut tidak hanya melanda di RW 03 Kp. Bugen saja, di wilayah RW 08, RW 07, RW 01, 02, 04 , 10 dan 11 juga mengalaami hal yang sama namun tidak separah di wilayah RW 03 Kp. Bugen utara tersebut. Kini warga bergerombol dan bekerja bhakti untuk membersihkan sejumlah saluran yang dianggap menghalangi air untuk mencari titik rendah, ( Laporan Wartawan : H_Edy Rahmad89 ).