Ini Dia Nih, Bona dan Zella Gajah Koleksi Semarang Zoo

Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Pengelola Bonbin Mangkang atau Semarang Zoo memamerkan koleksi barunya yakni dua ekor gajah hibah dari Lembaga Konservasi (LK) Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur pada Jumat (16/6/2023).

Dua gajah yang dipindahkan ke Bonbin Mangkang itu bernama Bona dan Zella. Menurut Dirut Bonbin Mangkang, Khoirul Awaludin, gajah Bona berusia 40 tahun. Sedangkan gajah Zella berusia 38 tahun. 

“Usianya Zella 38 tahun, dia gajah Sumatera berjenis kelamin betina. Kalau yang Bona juga sama jenisnya gajah Sumatera. Tapi umurnya 40 tahun,” kata Khoirul. 

Pihankya sangat berterima kasih atas diberikannya gajah Sumatera untuk menjadi koleksi baru di Semarang zoo.

“Terima kasih sekali pertama kepada BKSDA, Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) karena sudah merespons surat kami, permohonan kami, beberapa waktu yang lalu kami mengajukan surat untuk permintaan mungkin ada beberapa gajah dari LK (lembaga konservasi) lain untuk bisa dititipkan di sini. Kedua kepada TWC Borobudur yang sudah berkenan menghibahkan gajah dua ekor yang bernama Bona dan Zella,” ujarnya.

Perjalanan dari Borobudur yang cukup jauh, membuat gajah Zella harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu setibanya di Semarang. Keberadaan dua gajah sebagai koleksi baru di Bonbin Mangkang menjadi tantangan yang berat. Pengelola mendapatkan pesan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng untuk menyiapkan porter dan pawang gajah serta tim kesehatan.

“Kalau dirasa berat, ya memang berat karena gajah ini jumlah makannya sudah berton-ton. Tapi pesan dari beliau (Kepala BKSDA) jadi amanah buat kami untuk dilaksanakan. Termasuk menyiapkan porter dan pawang gajah. Kemarin gajahnya sudah beradaptasi dengan pawang yang berbeda. Semoga saja ke depan kami bisa mengembangkan konservasi gajah di taman satwa ini,” tuturnya. 

Sedangkan, Kepala BKSDA Jateng Darmanto mengungkapkan pemindahan dua gajah telah melewati prosedur yang resmi. Terlebih lagi TWC Borobudur telah mengantongi izin sebagai lembaga konservasi sejak 2017 silam. 

“Semula ada lima gajah hasil translokasi dari pusat pengembangbiakan gajah di Way Kambas Lampung. Sehingga lima satwa ini merupakan hewan negara yang dikendalikan KLHK dan Dirjen terkait. Kemudian tiga ditaruh di Yogyakarta, dua jadi koleksi Semarang Zoo,” katanya. 

Jika dilihat dari karakternya, Darmanto mengatakan Bona dan Zella merupakan dua gajah yang produktif. Artinya kedua hewan mamalia itu masih bisa dikembangbiakan. 

“Kedua gajah ini sifatnya masih produktif, masih sehat dan diharapkan dapat diasuh dengan baik di Semarang. Supaya nanti bisa dikembangbiakan,” ujar Darmanto. 

Lebih jauh lagi, ia mengingatkan kepada pengelola Bonbin Mangkang untuk merawat gajah dengan maksimal. Setiap bulan harus berkala dicek kesehatannya. Serta bisa dikonsultasi dengan dokter gajah yang ada di Way Kambas. 

“Jadi masa produktif ini jangan sampai disia-siakan hidupnya. Satwa ini harus diberi makan yang cukup, kesejahteraan yang cukup untuk dikembangbiakan. Karena menata lembaga konservasi tidak segampang membalikan telapak tangan. Semarang Zoo perlu belajar ke Way Kambas,” tegasnya.  (Tim Liputan Suaracaraka.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *