Suaracaraka.com, Pati Jawa Tengah – Pemilu Serentak yang akan dilaksanakan pada Hari Rabu, 14 Februari 2024 memang masih cukup lama, namun sejumlah partai politik sudah memulai memanasi mesinnya untuk bertarung dalam konstenta Pileg DPRD tingkat kabupaten Kota, DPRD Provinsi, DPR RI tingkat pusat, dan Pemilihan Presiden dan wakil presiden. Semua itu tak terlepas dari misi dan visi partai politik untuk merebut kekuasaan dalam menjalankan pemerintahan. Jika jumlah kursi mendominasi, maka politik kekuasaan akan diraihnya, sehingga kebijakan akan melekat pada partai pemenang pemilu tersebut. Untuk itu, semua masyarakat terlibat dalam pesta demokrasi yang sudah menjadi event lima tahun sekali, untuk memilih calon pemimpin bangsa yang berkwalitas. Agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan tahapan pemilu, maka badan pengawas pemilu ( Bawaslu ) Pusat menggelar acara sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Pati pada hari Senin, 28/11/2022.
Menurut Rofiudin dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah yang menajdi wakil kepanjangan Bawaslu pusat disela sela acara tersebut dirinya bicara soal pengawasan, Menurutnya Acara sosialisasi kali ini pihak Bawaslu melibatkan Jurnalis Pati untuk menjadi peserta acara, karena Jurnalis dianggap sangat penting karena peran Jurnalis sangat mendominan dalam rangka pengawasan sekaligus menjadi kontrol sosial maupun kontrol kinerja KPU. Berpengalaman pada pemilu pemilu sebelumnya, sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu baik oleh partai maupun caleq belum ada tindakan tegas yang dilakukan oleh KPU Selaku penyelenggara, Jurnalis harus dapat membuktikan bahwa pelaku pelanggaran pemilu dapat di proses secara hukum.
Jika menemukan hal yang dianggap pelanggaran maka jurnalis dapat melaporkan kepada Lembaganya, lembaga Bawaslu ada di Pusat, provinsi, kabupaten kota, tingkat kecamatan hingga kelurahan, silahkan jurnalis juga dapat melaporkan atas hasil investigasi yang ditemukannya, semua laporan yang cukup bukti semua akan di ambil tindakan dan proses hukum, tegasnya.
Dalam sosialisasi ini Bawaslu RI juga menghadiirkan pembicara untuk menjadi narasumber dalam pendidikan pengawasan pemilu Narasumber tersebut Riyanta, SH Anggota DPR RI Komisi II Fraksi PDI Perjuangan, selain itu Riyanta merupakan Ketua GAMAT RI dan Gerakan Jalan Lurus ( GJL ) dalam penyampaian orasi nya Riyanta mengajak semua lapisan masyarakat bersama sama untuk menjadi pengawas pemilu, jika ada pelanggaran langsung dilaporkan ke GAKUMDU ( Penegakan hukum terpadu ) Gakumdu ada di setiap kabupaten kota hingga pusat, sekarang masyarakat sudah cerdas didukung medsos dan alat canggih yang lainnya, terlebih seorang Jurnalis semestinya sudah berpengalaman, jangan sampai kecurangan kecurangan dibiarkan saja, bahkan malah ikut terlibat ini yang menjadi keprihatinannya. Seperti halnya praktek jual beli suara, mau dicoblos wani piro, budaya ini harus dibumi hanguskan. Harus diproses hukum, agar tidak mencidrai proses pemilu yang bersih jujur dan adil, Terangnya.
Sementara itu menurut Muryanto Jurnalis media Sidaknusantara.com mengatakan dirinya secara pribadi maupun secara institusi kelembaga kewartawanan merasa bangga menjadi peserta acara sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu serentak 2024, jika dirinya mengusulkan bahwa Wartawan atau Jurnalis Pati menjadi pengawas pemilu independen, Tutupnya, ( Laporan Wartawan Edy Rahmad89 ).