Suaracaraka.com, Kota Semarang – Demikian dikatakan Istajib salah satu mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah yang juga sebagai tokoh warga Bangetayu Wetan, dirinya prihatin sejak ada moda transportasi jenis FEEDER yang ada di wilayah Bangetayu Wetan tersebut, pasalnya FEEDER tersebut berada dirasa mengganggu masyarakat yang melakukan aktifitas sehari hari, karena jalan yang sudah sempit justru ditambah adanya minibus berjejer memenuhi badan jalan depan taman Bangetayu Genuk Kota Semarang. Saat ini sudah agak mendingan, kini Mini Bus FEEDER sudah dipindahkan ke halaman kantor Kelurahan Bangetayu Wetan, namun dampaknya juga ke masyarakat lagi, selain mengganggu aktifitas layanan publik jam kantor halaman kantor kelurahan sekarang sudah mulai rusak, coba mas perhatikan itu, sekarang rusak kan halaman kantor kondisinya becek sumpek dan bising keluar masuk kendaraan sebesar itu.
Bukannya saya tidak berbangga hati dengan pemerintah kota Semarang yang sudah banyak melakukan terobosan jenis layanan transportasi yang sudah bisa masuk dekat dengan rumah penduduk, namun terobosan tersebut tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang, semestinya direncanakan dengan matang utamnya masalah tempat transit Minibus jenis FEEDER tersebut, sekarang begini saja, ini kan sudah berjalan biar tetap berjalan karena masyarakat sudah terlayani dengan baik, sekarang tinggal tempat untuk dijadikan sebagai sub terminalnya, didepan SD Negeri Bangetayu Wetan ada sejumlah tanah kosong milik warga cukup luas, mungkin bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sub terminal minibus FEEDER tersebut, kalau memang harus dengan sistem sewa atau jenis yang lain kalau pihak pengelola BLU UPTD Trans Semarang menjalin kerjasama dengan warga setempat kenapa tidak bisa, insya Allah mas ini akan menjadi solusi yang terbaik, saya mendukung sepenuhnya mas, terkait kehadiran minibus FEEDER ini, hanya saja tolong lah tempat Sub terminal nya benar benar diperhatikan jangan ada disitu, kalau tetap disitu ini tetap mengganggu, tegas Istajib saat memberikan keterangan Persnya pada tim redaksi Media Suara Caraka Indonesia Selasa 26 Januari 2021.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua LPMK Bangetayu Wetan Sulaiman, dirinya mengakui tidak pernah ada sosialisasi maupun jenis yang lainnya sejak ada minibus FEEDER diwilayahnya tersebut, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan tidak pernah diajak berembuk jika minibus FEEDER Trans Semarang yang ada di Wilayah Bangetayu ini ditempatkan di halaman kantor kelurahan, tau tau ya seperti ini. Dirinya mengusulkan agar sama sama enak atas keberadaan minibus FEEDER tersebut supaya di buatkan tempat khusus Sub terminal, agar tidak mengganggu aktifitas layanan publik masyarakat yang hendak mengurus dikantor kelurahan, coba mas itu lihat selain bising berdebu dan becek jika dimusim hujan apalagi kalau pas musim kering debu nya kemana mana. Ini harus dicarikan tempat yang layak, jangan ada disitu begitu lo, mungkin bisa saja ditempatkan di depan Gudang Semen disitu lahan sangat luas, milik PTKAI bisa saja pemkot Semarang dengan pihak PTKAI bisa saling menjalin kerjasama, kan sama sama badan usaha milik Pemerintah.
Sementara itu Lurah Bangetayu Wetan Sugiarti saat dihubingi dikantornya tak banyak berkomentar terkait keberadaan minibus FEEDER ini, jika dipandang mengganggu ya mengganggu, tapi disisi lain Masyarakat merasa mudah untuk mendapatkan layanan transportasi jika ingin bepergian dengan menaiki jasa layanan FEEDER tersebut, insya Allah hal ini akan segera di kordinasikan dengan pak Camat ataupun dinas Perhubungan dan pihak managemen selaku pengelola badan usaha yakni Pemerintah Kota Semarang unit BLU UPTD Trans Semarang guna menanggapi keluhan warga tersebut, ( Laporan Wartawan : H_Edy Rahmad89 ).