Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah-Kasus yang menimpa terhadap dokter Terawan Agus Putranto atas pemecatan dirinya dari keanggotaan sebagai Ikatan Dokter Indonesia, atas polemic tersebut sejumlah kalangan baik secara personal maupun lembaga rame rame memberikan dukungan kepada dokter Terawan. Salah satu lembaga yang memberikan dukungan moral maupun dukungan moril di sampaikan oleh Ormas Gerakan Jalan Lurus. Menurut Ketua Umum Gerakan Jalan Lurus Riyanta, SH yang juga sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini secara terang terangan memberikan dukungan secara moril maupun materiil serta dukungan kekuatan doa, supaya dokter Terawan sabar dalam menghadapi persoalan ini. Dalam keterangan Pers nya Riyanta mengakui pemecatan yang dilakukan oleh ketua umum IDI Pusat Muhammad Adib Khumaidi di Muktamar Ke XXI di Banda Aceh Sumatra tersebut menuai kritik yang sangat luar biasa, tindakan ketua umum IDI ini juga dinilai tak memiliki alasan yang kuat tanpa dasar yang rasional. Padahal kalau hanya persoalan yang berkaitan dengan masalah dokter Terawan mempunyai keahlian dalam penanganan cuci otak itu sungguh luar biasa. Ini sebuah karya nyata yang dilakukan oleh dokter Terawan sangat baik dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan, sudah banyak pasien yang ditangani oleh dokter Terawan sembuh dengan metode Cuci Otak, bagi pasien yang mengalami stroke.
Jadi ormas GJL baik di Tingkat Pusat, daerah Tingkat Provinsi hingga Kabupaten Kota bahkan hinga tingkat ranting semuanya mendukung penuh atas keahlian dokter Terawan, Masyarakat mengacungkan jempol inovasi yang dilakukan oleh dokter Terawan. Urusan melanggar kode etik kedokteran itu urusan sana, masyarakat butuh sembuh. Kenapa harus berobat hingga ratusan juta rupiah jika tidak sembuh sembuh. Cukup dengan metode cuci otak karena strok kemudian sembuh kok, malah di pisoi, ini sangat aneh di dalam internal kedokteran. Bagi Riyanta, dokter Terawan di Copot dari Keanggotaan nya sebagai IDI tidak menjadikan soal, dirinya mendorong supaya dokter Terawan tetap melanjutkan praktek Cuci Otak terhadap pasien Stroke, toh kenyataan nya sembuh, sudah terbukti, sejumlah pejabat Negara sudah membuktikan inovasi dari dokter Terawan ini, seperti Prabowo Subianto, Abu Rizal Bakri, Tri Sutrisno, Mahfud MD dan Juga Dahlan Iskan. Masyarakat akan mendukung Penuh terhadap langkah dokter Terawan ini. Tidak usah risau pak dokter, soal urusan organisasi supaya dapat mendirikan organisasi yang lain, tidak diakui di IDI tidak masalah, biar nanti mendirikan sendiri untuk mendirikan asosiasi lain dengan sebutan ikatan dokter Terawan Indonesia juga bisa, atau dengan kata sebutan yang lainnya. Seperti halnya sejumlah profesi lain yang dimiliki oleh Pengacara atau advokat bahkan organisasi Wartawan itu sendiri, di organisasi kewartawanan ada PWI, IJTI AJI dan lain sebagainya sementara di Advokat atau pengacara ada IKADIN, PERADI, KAI dan lain sebagainya, menurutnya ini bias dilakukan oleh dokter Terawan untuk memdirikan sebuah organisasi profesi kedokteran tidak dimonopoli oleh IDI semata, dirinya akan membela dokter Terawan Agus Putranto jenderal berbintang tiga yang juga mantan menteri kesehatan era Jokowi ini hingga titik darah penghabisan, Kata Riyanta seorang Ligeslator dari F.PDI Perjuangan ini.
Selain memberikan dukungan secara moril maupun dengan kekuatan doa, Riyanta yang juga sebagai mantan Pengacara kondang asal Pati Jawa Tengah ini meminta supaya Ketua Umum IDI Pusat Muhammad Adib Khumaidi menarik dan mencabut surat pecopotan terhadap dokter Terawan Agus Putranto, sebab mantan Menteri kesehatan yang juga sebagai pemprakarsa vaksin Nusantara ini merupakan aset bangsa yang perlu dilindungi dan didukung atas keilmuan nya. Perlu diketahui bahwa dokter Terawan yang mempunyai nama dan gelar lengkap seorang Letnan JendraL TNI ( purn ) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad(K) Sangat langka orang orang potensial seperti dokter Terawan ini bila Negara tidak memberikan dukungan dan pemeliharaan atas keahlian ilmunya, dikawatirkan dokter Terawan bisa di ambil atau pindah ke Negara lain, kalau sudah begitu kita semua akan rugi, Cepat atau lambat Negara harus hadir dalam persoalan atas kasus yang menimpa dokter Terawan Agus Putranto ini, Tegas Riyanta.”( Laporan Wartawan Edy89 ).