PSIS “Terusir” dari Stadion Citarum, Ini Jawaban Pemkot Semarang

PSIS “Terusir” dari Stadion Citarum, Ini Jawaban Pemkot Semarang

Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Kabar PSIS hengkang dari Stadion Citarum spontan mencuat ke media sosial dan membuat netizen “riuh”.

Di halaman instagram resmi PSIS unggahan poster bertulis ‘Matur Suwun Citarum’ sejak kemarin direspon keras oleh netizen. Sedikit 2.000 komentar lebih warganet menyerang sikap Pemkot Semarang dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Ita.

Beberapa komentar tersebut antara lain:

“Pemerintahe ki jane ngopooo, padahal yo iki membawa nama semarang lho”

“Suwun ya bu..cukup tau aja…fix..besok ora usah nyoblos bu Ita kabeh”


Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan PSIS tetap bisa berlatih di Stadion Citarum.

“Pada prinsipnya kami Pemerintah Kota Semarang mendukung penuh PSIS sebagai tim kebanggaan warga Semarang untuk tetap berlatih di Stadion Citarum. Jadi berita yang beredar di media sosial selama ini yang menyebutkan seolah-olah PSIS terusir dari Stadion Citarum tidak benar,” kata Fravarta dalam konferensi pers di Balai Kota Semarang, Sabtu 3 Juni 2023.

Fravarta menjelaskan, pergantian pengelola Stadion Citarum dari manajemen PSIS ke pihak lain dikarenakan kontrak manajemen PSIS untuk mengelola Stadion Citarum berakhir pada 23 April 2023.

Pemkot Semarang sudah memberikan toleransi waktu penawaran perpanjangan. Karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum.

“Kami, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinpora kemudian memberikan tenggang waktu kepada pihak manajemen PSIS untuk menyelesaikan pembayaran perpanjangan masa pengelolaan stadion selama 1 bulan lebih, namun karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan, pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum,” terang Fravarta.

Lebih lanjut, Fravarta menjelaskan dengan pengelolaan stadion Citarum oleh pihak lain diharapkan pengelolaannya akan menjadi lebih profesional dan nantinya Stadion Citarum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, manajemen PSIS juga bisa lebih fokus dalam mengelola, mengawal dan membesarkan PSIS. Meski demikian, Fravarta menegaskan PSIS tetap bisa berlatih di Stadion Citarum.

“Intinya dengan pengelolaan Stadion Citarum melalui manajemen yang baru tidak kemudian membuat PSIS terusir. PSIS masih bisa tetap berlatih di sana,” tandasnya.

Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menambahkan jika Pemerintah Kota Semarang berjalan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan di mana terkait pengelolaan barang milik daerah telah diatur dalam Permendagri Nomor 41 tahun 2021 tentang penatausahaan barang milik daerah. Di lain pihak ada klub sepak bola PSIS yang dikelola secara profesional.

“Berbicara profesional, maka barang milik daerah pun juga harus dikelola secara profesional, artinya bahwa ini bukan lembaga sosial yang sudah diatur segala sesuatunya dalam Permendagri,” terang Iswar.

Pihaknya juga sempat menyayangkan soal polemik peralihan pengelolaan stadion Citarum Semarang.

“Sebetulnya tidak perlu ramai-ramai, bisa duduk bersama penginnya seperti apa. Kan kita sama-sama membangun Kota Semarang. Dan PSIS adalah klub besar kebanggaan kita yang harus kita dukung,” kata Iswar.

Pengelola baru, rencananya sudah siap untuk memperbaiki sarana prasarana stadion Citarum yang saat ini kondisinya sudah tidak memadai. Di beberapa sudut stadion bahkan mengalami kebocoran dan kamar mandi atau toilet yang tidak terawat serta melakukan perbaikan sisi tribun dan sisi dalam.

Sementara itu komisaris PSIS, Khoirul Anwar menuturkan jika pihaknya tidak mengetahui kronologis sehingga ramai tersebar berita di media sosial. Justru pihaknya mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemerintah Kota Semarang yang menerima penawaran pihak lain untuk mengelola Stadion Citarum.

“Dengan langkah yang ditempuh ini, manajemen PSIS jadi bisa lebih fokus dalam mengurus PSIS, tidak memikirkan pengelolaan stadion Citarum. Toh, PSIS juga bisa tetap berlatih di Stadion Citarum,” tegas Khoirul. (Tim Liputan Suaracaraka.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *