Suaracaraka.com, CILACAP, JAWA TENGAH – Seremony pembukaan acara IOX Ultimate Challenge Alcatraz of Java Nusakambangan – Jogja (Bangjo) 2024 berlangsung dengan meriah di Markas/Pelatihan Militer Kopassus, Cilacap. Acara ini dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Nusakambangan dan Cilacap di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, menandai dimulainya rangkaian kegiatan offroad yang dinanti-nantikan.
IOX Bangjo 2024 merupakan ajang tahunan yang selalu menjadi sorotan, menghadirkan tantangan ekstrem bagi para offroader di seluruh Indonesia, Sabtu (19/10/24).
Dalam sambutannya, Ketua Event Panitia IOX Ultimate Hendrik menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM serta instansi terkait lainnya yang telah memastikan kelancaran acara ini.
“Kehadiran kita di sini bukan hanya untuk meresmikan dimulainya IOX Ultimate Challenge, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, semangat petualangan, dan komitmen kita untuk menjaga keamanan serta kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keselamatan selama acara berlangsung, mengingat rute yang akan dilalui penuh tantangan alam dan medan yang berat.
Rangkaian IOX Bangjo 2024 akan berlangsung mulai tanggal 18 hingga 26 Oktober 2024, dengan rute yang menantang dan penuh petualangan.
“Kami sangat berharap kehadiran Bapak-Ibu sekalian di sepanjang acara ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan atas suksesnya pelaksanaan kegiatan ini,” kata Ketua Panitia dalam seruannya kepada para peserta dan undangan.
Di wilayah Nusakambangan sendiri, acara ini akan berlangsung mulai hari Sabtu hingga Senin, menempuh beberapa jalur legendaris yang dikenal dengan keindahan dan tantangannya. Para peserta akan melintasi jalur Nirbaya, Pantai Pasir Putih, Kampung Laut, Goa Maria, dan Goa Walet, hingga mencapai garis finish di Pantai Bantar Panjang.
“Setiap peserta akan diuji ketangguhannya, baik secara fisik maupun mental, saat melintasi medan berat dan rute yang menantang ini,” ujar salah satu peserta yang sangat antusias mengikuti IOX Bangjo tahun ini.
Tidak hanya sekadar ajang offroad, IOX Bangjo 2024 juga mengusung misi untuk mengenal wisata alam di Nusakambangan dan sekitarnya. Rute yang dipilih tidak hanya menantang secara teknis, tetapi juga menawarkan pemandangan alam yang memukau, dari pantai hingga goa-goa yang bersejarah.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, semakin banyak orang yang sadar akan keindahan Nusakambangan dan pentingnya menjaga kelestarian alamnya,” tambah seorang panitia yang bertanggung jawab atas rute perjalanan.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang untuk menguji ketangguhan offroader, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi para peserta untuk merasakan pesona alam Nusakambangan yang penuh misteri dan keindahan tersembunyi. Pantai Pasir Putih, yang menjadi salah satu jalur perjalanan, menawarkan pemandangan pantai yang indah dengan pasir lembut yang berkilau di bawah sinar matahari, sementara Goa Walet dan Goa Maria menyimpan sejarah serta nilai spiritual yang tinggi.
Setelah seremonial pembukaan selesai, para peserta dengan penuh semangat bersiap untuk menghadapi tantangan yang ada di depan. Mereka akan melewati rute yang penuh dengan pasir, lumpur, bukit terjal, dan sungai deras yang menjadi bagian dari tantangan offroad paling ekstrem di Indonesia ini. Dengan peralatan lengkap dan persiapan matang, mereka bersiap mengukir sejarah di IOX Ultimate Challenge Alcatraz of Java Nusakambangan – Jogja 2024.
Kehadiran para petinggi, mulai dari Kepala UPT Nusakambangan hingga para komandan dari Kopassus, menambah khidmat acara pembukaan ini, sekaligus memberikan dukungan moral yang kuat bagi para peserta. Dengan harapan besar akan keberhasilan dan keamanan pelaksanaan acara, seluruh peserta dan tim penyelenggara bersiap memulai petualangan luar biasa ini.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto, melalui Kalapas Karanganyar – Riko Purnama Candra mengapresiasi atas terselenggaranya event skala besar seperti ini dan siap mendukung segala kegiatan positif.
“Yakni dengan memberikan 1000 bibit pohon dan berbagai jenis tanaman buah buahan maupun lainnya yang di tanam di sekitar pulau Nusakambangan untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem yang ada di wilayah Nusakambangan,” tandasnya. (Suaracaraka.com)