Suaracaraka.com, Wonogiri Jawa Tengah – Sejumlah ruang kelas SMPN 1 Giriwoyo Kabupaten Wonogiri mengalami kerusakan parah akibat terkena imbas gempa bumi yang melanda Bantul. Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,4 magnitudo melanda Bantul pada 30 Juni 2023.
Kerusakan parah terdapat pada ruang guru dan ruang kepala sekolah SMPN 1 Giriwoyo. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi pada Senin (3/7/2023).
Pantauan di lokasi, Ganjar melihat setiap sudut gedung telah retak yang memanjang dengan ukuran keretakan cukup besar. Sementara di ruang kelas, keretakan juga terjadi. Sementara, bangunan kelas VII A,B dan C bahkan kondisinya ambles.
Ganjar pun mengakui adanya kerusakan yang parah pada gedung SMPN 1 Giriwoyo. Menurutnya banyak tembok dan pilar bangunan sekolah yang retak sehingga cukup membahayakan.
“Saya minta tim tekniknya untuk segera mereview bangunannya. Sebab, ada beberapa gedung yang semua sudutnya retak dan ada gedung yang ambles,” tuturnya dalam keterangan pers, Selasa (4/7/2023).
Lebih lanjut, Ganjar meminta agar tim ahli bangunan segera melakukan assessment terkait kondisi SMPN 1 Giriwoyo. Jika masih layak, maka gedung akan diperbaiki dan kembali digunakan untuk proses belajar mengajar.
“Tapi kalau ternyata hasil assessment menyatakan gedung tidak layak, ya jangan dipakai. Segera pindahkan agar anak-anak dan bapak ibu guru semua aman. Kalau tidak, maka kita akan deg-degan terus melihat kondisi seperti ini,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil assessment, Ganjar meminta agar gedung yang retak tidak digunakan. Ia meminta agar aktivitas guru dipindahkan ke gedung lain, atau dibuatkan ruang darurat yang lebih aman.
“Kami mesti gerak cepat agar saat anak-anak masuk semuanya bisa aman. Kami akan koordinasi terus dengan Pak Bupati, siapa yang akan melakukan perbaikan agar lebih cepat,” bebernya.
Selain sekolah, Ganjar ke Wonogiri untuk melihat tempat lain yang terdampak gempa. Di antaranya masjid, musala dan rumah-rumah warga.
“Nanti yang SMP, Pak Bupati, yang tempat ibadah dibantu BAZNAS dan sekolah SMA-SMK negeri serta rumah warga yang handle kami dari provinsi. Kami gotong royong agar cepat kami respon perbaikannya,” kata Ganjar. (Tim liputan Suaracaraka.com)