Viral, Warga Rembang Digegerkan Aksi Teror Hantu Pocong

Suaracaraka.com, Rembang, Jawa Tengah – Teror penampakan hantu pocong resahkan warga Desa Kranggan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bahkan aksi teror penampakan hantu pocong inipun, viral di media sosial, dan menghebohkan warga. Dalam video terlihat penampakan hantu pocong berada di sekitar kebun dan pekarangan milik warga.

Warga yang resah pun kemudian beramai ramai memburu penampakan hantu pocong tersebut. Berdasarkan keterangan warga, penampakan hantu pocong terjadi sejak empat hari terakhir. Awal pertama kali muncul, penampakan hantu pocong berada di samping pohon jeruk yang berada di depan rumah warga.

“Penampakan hantu pocong telah meresahkan warga sejak empat hari lalu. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut warga berjaga-jaga,” kata Widodo, warga setempat.

Seketika warga yang melihat penampakan hantu pocong tersebut, langsung melakukan pengejaran. Namun, tiba tiba penampakan hantu pocong tersebut melompat dan menghilang disekitar kebun pisang milik warga.

Warga mengaku penampakan hantu pocong baru kali pertama terjadi di desanya. Warga pun menduga, penampakan hantu pocong tersebut merupakan ulah orang yang tak bertanggung jawab. Sebab, gerak gerik penampakan hantu pocong tersebut seperti orang yang hanya ingin menakut nakuti.

Mendapatkan adanya informasi terkait aksi teror penampakan hantu pocong di wilayah hukumnya, pihak kepolisian dari Polsek Lasem langsung melaksanakan patroli keliling bersama warga.

Kapolsek Lasem, AKP Arief Kristiawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan patroli di dua lokasi kejadian penampakan hantu pocong tersebut. Berdasarkan hasil indentifikasi di dua lokasi kejadian, pihaknya memastikan video viral penampakan hantu pocong tersebut hoaks alias tidak benar karena tidak identik dengan lokasi yang berada di dua desa tersebut.

“Berdasarkan hasil indentifikasi di dua lokasi kejadian, kami memastikan video viral penampakan hantu pocong tersebut hoaks alias tidak benar karena tidak identik dengan lokasi yang berada di dua desa tersebut,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik, karena kepanikan yang berlebihan nantinya dikhawatirkan akan memicu para pelaku kejahatan untuk berbuat tindak pidana. (Tim Liputan Suaracaraka.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *