Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Anggota DPRD Kota Semarang Supriyadi angkat bicara terkait wacana pembangunan SMA negeri baru di Kota Semarang setelah pemerintah kota (pemkot) Semarang siap memberikan hibah aset ke pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Terkait hal itu, Supriyadi menyarankan agar Pemprov Jateng memanfaatkan aset yang tidak produktif.
“Pemprov Jateng harus mengambil langkah inovatif terkait lahan yang tidak produktif. Contohnya di Kota Semarang antara lain di Semarang Utara di wilayah Kelurahan Kebonharjo, Mugas, Semarang Tengah, Gajahmungkur dan sebagainya,” ujar Supriyadi pada Senin (26/6/2023).
Supriyadi yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang itu mengatakan, masih banyak aset Pemprov kurang produktif di 35 Kabupaten dan Kota.
“Dan mungkin di 35 Kabupaten dan Kota se Jawa Tengah masih banyak aset Pemprov Jateng yang belum produktif. Itu bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Supriyadi mencontohkan SMK Boarding Jateng di Semarang yang memanfaatkan aset tak produktif, seharusnya SMK serupa bisa dibangun dua atau tiga buah dengan menggunakan aset-aset lainnya.
“Contoh SMK (Boarding Jateng) kan baru satu di Semarang, itu dulu pun memanfaatkan gedung yang tidak produktif. Nah Pemprov bisa menggunakan aset kurang produktif lainnya untuk membangun SMA atau SMK baru di Semarang juga,” bebernya.
Selanjutnya, sebelum membangun SMA negeri baru, Supriyadi menyarankan agar pemprov melakukan survei dan kajian agar pembangunan yang dilakukan sesuai kebutuhan.
“Pemprov perlu mengadakan survei kembali untuk memastikan berapa kebutuhan SMA Negeri sederajat yang baru sesuai dengan kepadatan penduduk dan kuota siswa yang ada,” pungkasnya.
Sebagai informasi, wacana pembangunan SMA negeri yang baru di Kota Semarang itu, selalu muncul ketika Penerimaan Peserta Didik Baru. (Tim liputan Suaracaraka.com)