Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Jumlah angka kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa di wilayah hukum Polda Jateng terhitung masih tinggi. Ini, terbukti, meski selama dua pekan 10-23 Juli 2023 khusus daerah Jateng digelar Operasi Patuh Candi tercatat terjadi 692 kecelakaan merenggut 30 jiwa dan 13 orang mengalami luka berat dan 849 orang mengalami luka ringan.
“Sedangkan kerugian materi secara total akibat kecelakaan lalu lintas mencapai Rp2.214.300.000,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, di Semarang, Senin (24/7/2023).
Kabid Humas Polda Jateng menambahkan jumlah kecelakaan lalu lintas di Jateng selama Operasi Patuh Candi 2023 ini mengalami peningkatan sekitar 3 persen dibandingkan tahun lalu.
“Pada tahun 2022, selama Operasi Patuh Candi terjadi 699 kecelakaan lalu lintas dengan 21 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 812 luka ringan. Jadi pada tahun 2023 tercatat ada tren kenaikan [kecelakaan lalu lintas] tiga persen,” ujarnya.
Selain adanya kenaikan kejadian kecelakaan lalu lintas, Polda Jateng juga mencatat adanya tren kenaikan pelanggaran lalu lintas di wilayahnya.
Dari hasil Operasi Patuh Candi itu tercatat pelanggaran lalu lintas mencapai 235.342 kejadian. Dari jumlah tersebut, 73.342 pelanggar mendapat sanksi teguran, sedangkan 161.480 pelanggar ditilang.
“Rinciannya, 25.029 pelanggar ditilang secara manual, 19.517 pelanggar ditilang melalui ETLE statis dan 116.934 pelanggar ditilang melalui ETLE mobile”, jelasnya.
Satake pun mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan etika berkendara dan disiplin berlalu lintas, meski Operasi Patuh Candi 2023 telah berakhir.
“Faktor terbesar penyebab kecelakaan lalu lintas adalah human error, maka etika berlalu lintas yang baik dan kewaspadaan warga saat berkendara, berdampak pada turunnya jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan,” tegas Kabid Humas Polda Jateng. (Tim liputan Suaracaraka.com)