Suaracaraka.com, Kota Semarang – Kasus pencurian yang terjadi diwilayah hukum Polsek Genuk Polrestabes Semarang akhir akhir ini semakin menggila, pasalnya di wilayah Kp. Jempono Jl. Sumur Adem Bangetayu Kulon dalam dua hari terdapat kasus pencurian di dua tempat dalam satu RT, ini sungguh sangat mengherankan.
Berdasarkan keterangan ketua RW 11 yang juga ketua FKPM Bangetayu Kulon Hedy Rahmad membenarkan jika diwilayahnya dalam satu hari ada dua kejadian yakni kejadian kasus pencurian sepeda gunung MTB Merk Pasific menimpa korban Ibu Fitrianingsih warga Kp. Jempono Jl. Sumur adem RT 02 RW 11.
Kejadian tersebut terjadi pada hari rabu tgl 16 Desember 2020 sekitar Pukul 18. 48 WIB, saat menjalankan aksinya pelaku mondar mandir didepan rumah korban dengan mengenakan pakaian serba hitam memakai topi. Setelah melihat kondisi aman pelaku langsung menggondol sepeda gunung yang terparkir di kios tokonya.
Pelaku dan sepeda hasil curiannya tersebut langsung dibawa kabur dengan cara diayuh sendirian dengan cepat kearah barat. Aksi Pelaku tersebut semua terekam dalam CCTV milik Kampung yang terpasang di jalan umum. Sayang pelaku tak begitu terlihat wajahnya karena sudah lihai dan profesional dengan mengenakan topi guna menutupi wajahnya.
Atas kejadian tersebut, menurut korban Ibu fitrianingsih mengaku mengalami kerugian hingga Rp. 4 juta rupiah karena sepeda gunung yang dimilikinya tersebut bermerk Pasific merupakan sepeda kesayanganya.
Selang beberapa jam kemudian, kejadian juga menimpa Yeni Amarilis yang sama sama bertempat tinggal dalam satu RT, tempatnya tak jauh dari rumah tinggal ibu Fitrianingsih, kejadian kasus pencurian ini pelaku menggasak satu buah handphone merk Vivo Y12 dengan harga Sekitar Rp. 1.900.000.
Saat kejadian Hp tersebut dicas dalam kamar tidur, oleh anaknya yang bernama mandala ditinggal ke Mushola untuk adzan ashar, sesampai pulang kembali dari mushola anaknya terkejut Hp kesayanganya sudah raib digondol maling.
Melihat kejadian tersebut, ibu korban langsung teriak ada maling, tapi bagaimana lagi nasi sudah jadi bubur, pelaku tanpa meninggalkan jejak ditempat kejadian. Oleh nenek korban, sebenarnya sudah melihat gerak gerik pelaku yang mencurigakan, namun dirinya tidak menaruh curiga sedikitpun karena nenek korban sudah terbiasa meladeni para pembeli yang jajan diwarung ramesan miliknya.
Atas dua kejadian tersebut, para korban memberikan laporannya ke pihak polsek Genuk Polrestabes Semarang didampingi Ketua FKPM setempat. Harapannya, dengan berbekal petunjuk CCTV tersebut pihak kepolisian segera dapat mengungkap dan menangkap para pelaku, sehingga masyarakat tidak resah atas sejumlah peristiwa ini.
Kapolsek Genuk Polrestabes Semarang Kompol Subroto, SH.,MH. Saat dihubungi via Hp Celulernya pihak kepolisian akan mempelajari dan bergerak cepat untuk mengungkap pelaku, sehingga masyarakat tidak dirugikan atas kejadian ini.
Kapolsek juga berharap kepada masyarakat Bangetayu Kulon dan pada umumnya diwilayah Hukum Polsek Genuk polrestabes Semarang, agar senantiasa selalu meningkatkan sistem Kamtibmas, mendata warganya, selalu melakukan komunikasi dengan berbagaimacam pihak ada FKPM, ada linmas dan juga ada kelompok kelompok jaga ronda malam, pos pos kemanan dan lain sebagainya.
Menyinggung kejadian aksi pencurian yang terjadi di Kp. Jempono Sumur Adem tersebut, sebenarnya para pihak kamtibmas dan FKPM selaku mitra POLRI sudah berjalan dengan baik, namun karena keterbatasan tenaga, sehingga masih ada lengahnya.
Sudah seringkali melakukan patroli setiap Malam maupun jam-jam tertentu, namun karena para pelaku sudah lebih Jeli dan lihai serta profesioanl aksi pelaku maling dilakukan siang hari maupun petang memanfaatkan suasana lengah, disaat saat itulah para pelaku menjalankan aksinya. Ini yang perlu diwaspadai dan perlu untuk ditingkatkan siskamplingnya, tegas Kompol Subroto Kapolsek Genuk Polrestabes Semarang, ( Laporan Wartawan : Edy R89 ).