Suaracaraka.com, Kota Semarang Jawa Tengah _ Demikian yang dikatakan oleh Sohibul Maarif salah satu relawan pemulasaran jenazah Covid 19 asal Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang saat dirinya mengikuti pengambilan sumpah dan pengukuhan sebagai Relawan Pemusalaran Jenazah Covid 19 diaula kecamatan Genuk hari ini Tanggal 01 Juli 2021 oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi melalui sambungan Zoom Meeting.
Dihadapan para tamu undangan dan peserta melalui Zoom meeting yang diikuti dari kelurahan yang berada di Kecamatan Genuk dan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang ini sebelum dikukuhkan mereka melakukan simulasi tatacara memandikan dan membungkus jenazah karena meninggal akibat Covid 19. Ratusan relawan ini sebelumnya telah di bekali ilmu dan ketrampilan oleh modin dan dinas Kesehatan Kota Semarang untuk merawat jenazah khusus yang meninggal akibat serangan Virus Corona. Mereka tentu secara ilmu agama, bagaimana tatacara merawat jenazah yang baik dan benar juga diberi alat pelindung diri ( APD ) dari dinas terkait.
Ratusan Relawan Perawat Jenazah Covid 19 yang tersebar di seluruh kecamatan Pedurungan dan Kecamatan Genuk ini bekerja di masyarakat tidak mendapatkan gaji ataupun imbalan secara materi, namun mereka karena keikhlasan dan berharap ridho dari Allah SWT dapat masuk surganya Allah SWT. Menurut Sohibul Maarif salah satu relawan Covid 19 ini sudah dipikir pikir matang untuk menjadi relawan kemanuiaan yang penuh resiko ini, meski banyak resiko semua sudah diniati untuk beribadah melihat kondisi bangsa yang sedang dilanda wabah Virus Corona.
Menurut Camat Genuk Kota Semarang Ali Muhtar, S.Sos.,MM dalam keterangan Pers nya, kegiatan pemulasaran jenazah ini merupakan bentuk aksi sosial dimana melihat kondisi diwilayah Genuk dan Pedurungan Kota Semarang banyak masyarakat yang terkena serangan Virus Corona. Diperhatikan hari demihari angka positif akibat Serangan Corona semakin bertambah banyak bahkan yang meninggalpun juga cukup lumayan. Akibatnya modin yang sehari hari merawat jenazah sangat kerepotan sehingga jenazah tak terurus, padahal jenazah tersebut meninggal akibat Serangan Virus Corona. Klo dibiarkan saja jadi repot dapat menular kemana mana. Kalau meninggalnya di rumah sakit tak jadimasalah sudah menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit, tapi kalau meninggal di rumah dan jenazah tersebut meninggal akibat Corona, siapa yang bertanggung jawab. Makanya dari problematika tersebut pihaknya mengambil langkah untuk membentuk relawan Covid 19 ditingkat kecamatan Genuk dan Pedurungan. Hari ini Kamis 1 Juli 2021, pak Walikota Semarang resmi mengukuhkannya. Dan Relawan Kemanusiaan ini mulai bekerja secara sosial sejak dikukuhkannya. Dan harapannya, semoga relawan ini tidak sampai bekerja, sebab sudah tidak ada lagi masyarakat pedurungan ataupun Genuk meninggal karena Corona, tegas Ali Muhtar Camat Genuk dan Plt. Camat Pedurungan ini.
Sementara itu, Kepala dinas kesehatan Semarang dr. Mohammad Abdul Hakam melalui kasie Penanganan dan Pengendalian Covid Kota Semarang dr. Nanda Gautama mengatakan bicara soal kasus penyebaran virus corona memang kasus nya sangat komplek apalagi saat kondisi sekarang ini, banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka kasus penderita Covid 19 ini, selain adanya faktor teknis juga faktor cuaca saat ini sangat ektrem. Masyarakat kota Semarang khususnya, jangan cepat mengambil langkah untuk memvonis dirinya sendiri, semua harus melalui uji klinis kesehatan, masyarakat jika mengalami gejala batuk, pilek demam , pusing dan nafsu makan berkurang jangan langsung memvonis dirinya kena Covid 19, bisa saja gejala gejala tersebut hanya sakit biasa karena keadaan cuaca yang ekstrim ini. Kalau masyarakat dalam kondisi seperti itu, langsung mengambil tindakan untuk swab antigen, ya pasti hasilnya Positif, karena darah saat diambil kondisi badan seperti itu alat akan menunjukkan reaktif, padahal sakitnya belum tentu kena Virus Corona. Akibatnya kalau sudah ditunjukkan alat tersebut, yang bersangkutan harus diisolasi mandiri. Kena Covid 19 atau tidak semua harus melalui test dan pemeriksaan dokter yang akurat. Jika mengandalkan alat test yang sembrono bisa bisa hasilnya kurang baik, dan ini akan memper parah kondisi keadaan lingkungan, kita berharap dan berdo’a sajalah kepada sang pencipta semoga persoalan Kasus Corona ini segera berakhir, tegas Dr. Nada Gautama saat memberikan keterangan Persnya hari ini, ( Laporan Wartawan H_Edy Rahmad89 ).