Kolaborasi GJL bersama Kementrian ATR/BPN RI Gelar Wayangan Semalam Suntuk

Kolaborasi GJL bersama Kementrian ATR/BPN RI Gelar Wayangan Semalam Suntuk

Sosialisasi Program Strategis Pertanahan di Bantul Yogyakarta
Suara caraka.com, Bantul Yogyakarta _ Ketua Umum Gerakan Jalan Lurus Riyanta, SH yang juga sebagai Ketua Umum Gerakan Anti Mafia Tanah ( GAMAT RI ) berkolaborasi dengan Kementrian ATR/BPN RI untuk mengadakan acara sosialisasi Tentang Pertanahan dengan diiringi Pagelaran Wayang Semalam Suntuk. Kegiatan tersebut di pusatkan di pantai Parangkusumo Dukuh Mancingan Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Provinsi Yogyakarta. Riyanta hadir bersama teman akrabnya Sukamto yang sama sama aktif di Komisi II DPR RI ini sengaja datang untuk melakukan sosialisasi tentang pertanahan yang ada di desa tersebut, disaksikan dari staf ahli kementrian ATR/BPN RI serta Kakanwil Yogyakarta dan sejumlah kepala kantor pertanahan se Provinsi Yogyakarta.
Selasa, 7 Mei 2022 Pantai Parangkusumo, dukuh Mancingan Desa Parangtritis Kabupaten Bantul Yogyakarta menjadi saksi bisu atas kolaborasi antara Riyanta selaku anggota DPR RI yang juga Sebagai Ketua Umum Gerakan Jalan Lurus mengadakan acara sosialisasi Program Strategis tentang pertanahan bersama pihak kementrian ATR/BPN RI diwilayah Parangtritis Yogyakarta. Hal yang lebih menarik lagi acara tersebut di iringi dengan pagelaran wayang semalam suntuk oleh dalang ki Sigit Ariyanto, S, Sn dari Rembang Jawa Tengah dengan Lakon Wahyu Tri Bawono.

Dalam sambutannya Lurah Parangtritis Sutopo, menyampaikan rasa trimakasih atas kehadiran dan atensinya dari Riyanta, SH selaku Anggota DPR-RI bersama Dari Kementrian ATR/BPN RI yang telah melakukan kegiatan sosialisasi pertanahan di desanya tersebut, dengan digelarnya acara sosialisasi ini warga desa dapat mengetahui lebih jauh tentang pertanahan. Harapan nya program PTSL yang sudah berjalan sebelum nya dapat dilanjutkan kembali karena tanah yang ada di desa Parangtritis masih ada sekitar 1000 an bidang yang belum bersertifikat. Sutopo juga menyampaikan bahwa sudah dua tahun ini tidak mengadakan acara seremonil budaya kearifan lokal Bhakti Pertiwi karena kasus Covid-19, bhakti Pertiwi ini merupakan sebuah sajian hasil pertanian dan laut untuk disajikan kepada masyarakat atas nikmat yang diterimanya dari Allah, SWT. Diakuinya memang sejak munculnya kasus Covid 19 semua aktifitas desa lumpuh total termasuk kegiatan pariwisata menjadi sepi dan bahkan nol pengunjung, dengan diberikannya kelonggaran atas kasus Covid 19 ini, semua aktifitas Alkahmdulillah mulai pulih kembali termasuk kegiatan sosialisasi pertanahan di desanya tersebut, kata Sutopo.
Hal Senada juga disampaikan oleh Ir. Dwi Hariyawan dari staf ahli Kementrian ATR/BPN RI, dirinya mengucapkan terimakasih atas kehadiran dari Komisi II fraksi PDI Perjuangan yang diwakili oleh H. Riyanta, SH tanpa beliau acara sosialisasi ini tidak dapat diselenggarakan, namun karena kesigapan beliau acara sosialisasi yang dibarengi dengan pagelaran wayang ini dapat berjalan dengan baik. Dirinya juga menyampaikan hal tentang pelaksanaan tradisi bersih desa berupa Bhakti Pertiwi sangat khidmat dan berjalan lancar, semoga dengan digelarnya kembali acara Budaya lokal berupa Bhakti Pertiwi dapat membawa kemakmuran desa. Berkaitan dengan sosialisasi memang, Kementrian ATR/BPN RI mempunyai tugas khusus yakni soal penerbitan sertifikat tanah, utamanya program PTSL. Sosialisasi ini atas prakarsa dari Riyanta dari Komisi II fraksi PDI Perjuangan, model sosialisasi ini dibilang sangat unik dan langk, karenaacara ini dibarengi dengan pagelaran Wayang dengan Lakon Wahyu Tri Bawono oleh dalang Ki Sigit Arianto dari Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Harapan nya sosialisasi ini dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat Parangtritis Bantul Yogyakarta, terkait pensertifikatan tanah, dengan edukasi soal pertanahan ini masyarakat akan lebih sadar dan memahami terkait tanah yang mereka miliki untuk segera di sertifikatkan tanah nya melalui program strategis diantaranya Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ( PTSL ).
Tak kalah menarik soal penyampaian sosialisasi tentang pertanahan di desa tersebut, Kakanwil BPN Provinsi Yogyakarta, Drs. Suwito menyampaikan hal apa yang telah disampaikan dari staf ahli Kementrian ATR/BPN RI tersebut benar, hanya saja 10 persen belum bersertifikat, sementara 90 % anah di Yogyakarta sudah bersertifikat tanpa bermasalah. Dengan adanya program PTSL ini sangat cepat dan praktis cepat jadi tanpa ada persoalan, sangat hebat sekali program PTSL ini semua bidang tanah di ukur dijadikan sertifikat semua tanpa kecuali, sehingga jika satu desa sudah terinventarisir menjadi desa lengkap, terlebih jika tanah nya sudah bersertifikat dapat dijadikan sebagai agunan untuk mendukung modal usaha, namun harus difikir ulang, agar tidak menjadi beban ekonomi kedepan akibat sertifikatnya dijadikan jaminan hutang di Bank.
Sukamto salah satu Anggota DPR RI yang sama sama ikut hadir dalam acara pewayangan tersebut, menyampaikan bahwa acara ini atas berkat dari Anggota DPR RI Riyanta, SH. yang bekerjasama dengan Kementrian ATR/BPN RI. Dirinya mengacungkan jempol kepada Staf Ahli Mentri ATR/BPN RI yang sangat luar biasa, dapat hadir di acara sosialisasi ini, sehingga atas berkat kedua beliau ini acara pagelaran Wayang dapat diselenggarakannya.

Sementara itu Riyanta, SH yang namanya selalu disebut sebut oleh sejumlah pejabat dari Kepala desa parangtritis, Staf Ahli Kementrian ATR/BPN RI, Kakanwil BPN Provinsi Yogyakarya dan juga oleh kawan nya sendiri Sukamto yang sama sama di Komisis II semua mengelu elukan Riyanta, SH atas terselenggaranya acara Sosialisasi pertanahan yang dipadukan dengan pagelaran Wayang semalam suntuk. Atas diselenggarakannya acara tersebut penduduk desa tumplek blek memenuhi area parkir pantai Parangkusumo Parangtritis Bantul Yogyakarta. Dalam Sambutannya Riyanta tak besar kepala meski suksi menyelenggarakan acara tersebut, ini semua berkat atas hasil kerjasama kawan kawan GJL dengan pihak Kementrian ATR/BPN RI yang telah direncanakan sebelumnya, harapannya dengan di selenggarakan acara seperti ini, pihak pemerintah dapat memberikan edukasi kepada warga masyarakat di bantul Yogyakarta khususnya warga desa di Parangtritis dan sekitarnya. Warga desa semula enggan untuk mensertifikatkan tanahnya dengan alasan jika mengurus sertifikat tanah ongkosnya mahal, namun setelah adanya program PTSL muncul maka 90 % penduduk desa mengikuti program pensertifikatan tanah melalui PTSL. Selain itu, warga juga merasa terhibur atas suguhan pagelaran wayang semalam suntuk oleh Dalang Ki Sigit Ariyanto dari Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan lakon Wahyu Tri Bawono, Tegas Riyanta,”. Guna menghidupkan suasana dalam pagelaran wayang tersebut disesi goro goro Riyanta yang terlihat Gagah maskulin dirinya mempersembahkan lagu kesayangannya dengan judul Ojolamis yang dinyanyikan bersama tiga sinden yang lainnya, para penonton pun langsung memberikan tepuk tangan atas di nyanyikannya langgam Ojolamis tersebut, dari Parangtritis Bantul Yogyakarta ( Wartawan H_Edy Rahmad89 Melaporkan)>

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *