Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Beberapa hari lalu publik digemparkan adanya pemberitaan kasus di Kabupaten Sukoharjo terkait kabar berita adanya penyanyi dangdut di suatu acara halal bi halal tampil tak seronoh dihadapan para pejabat membawakan sebuah lagu dangdut memakai kostum dan goyangannya tak pantas di hadapkan dimuka umum lantaran mengaandung pornografi. Dianggap tak sopan lantaran dalam moment halal bihalal seluruh Camat dan Lurah se Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.
kasus tersebut mengundang reaksi kecaman dari berbagai masyarakat salah satunya dari organisasi besar yang menaungi seniman – seniman dangdut di Indonesia, yakni PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu/Dangdut Indonesia) milik raja dangdut H. Rhoma Irama dalam kasus ini angkat bicara, pada hari minggu, 23 Mei 2021.
Ketua DPD PAMMI Jawa Tengah Drs.Frans SP didampingi Humas DPD PAMMI prov.Jawa Tengah Havid Sungkar menyayangkan hal tersebut, hal ini bisa terjadi apalagi di masa pandemi ini yang mana dapat merusak citra musik dangdut itu sendiri maupun melanggar protokol kesehatan dan mengandung pornografi. Beliau menghimbau kepada seluruh seniman yang berprofesi khusus lagu lagu dangdut yang ada di Jawa Tengah untuk sudah saatnya dalam pementasan sekarang ini biduan dangdut dalam memberikan hiburan lewat menyanyi lebih mengutamakan vokal yang baik dan kostum yang baik. Penonton dangdut itu mengikuti apa yang ditonton bukan meminta dangdut harus dengan goyangan erotis.
Tolong mulai sekarang image atau pendapat masyarakat kalau biduan dangdut harus identik goyangan seksi dan erotis harus bisa dirubah image tersebut, bukannya seorang artis dapat menampilkan aksinya tak harus dengan pertunjukan yang mengandung pornografi.
Musik dangdut awalnya susah susah dirintis dari masyarakat bawah sampe sekarang bisa diterima masyarakat elit jangan sampe dirusak oleh oknum penyanyi dangdut yang tidak tau sejarah musik dangdut sejatinya. Saya tegaskan itu dilakukan oleh oknum penyanyi karena banyak sekarang penyanyi dangdut di Jawa Tengah binaan PAMMI yang sudah sopan dalam pentas. DPD PAMMI Jateng juga mengapresiasi saat ini televisi nasional sudah sering tiap tahunnya mengadakan lomba kontes dangdut yang mengutamakan vokal kostum yang sopan serta menerbitkan penyanyi – penyanyi dangdut yang berkualitas seperti Nasar KDI, Lesti DA, Reza, Evi Masamba,Fildan dan masih banyak yang lain.
Hal senada juga disampaikan oleh Humas DPD PAMMI Jawa Tengah, Havid Sungkar menghimbau kepada Pemerintah Jawa Tengah dan pihak berwajib dalam hal ini Polda Jawa Tengah bidang intelkam untuk bisa bersama bergandengan tangan dengan organisasi PAMMI yang mana bisa memerintahkan Bupati/Walikota serta Polres disetiap Kab/Kota di Jawa Tengah untuk bersama PAMMI yang sudah ada di setiap daerah untuk bisa berperan aktif serta ikut mengawasi setiap pementasan musik dangdut di daerahnya dalam rangka ikut membangun moral dan mental anak bangsa di daerah Jawa Tengah melalui tontonan musik dangdut. Jangan sampai melihat tontonan musik hiburan yang tidak mendidik. Seperti motto PAMMI : Bermusik Dan Menghibur Dengan Akhlak Mulia.
Harapannya semoga hal ini jangan sampai terjadi lagi seperti kasus di Kabupaten Sukoharjo. Hiburan musik dangdut itu jangan dianggap musik yg tidak berkelas berkesan negatif karena dari oknum penyanyi nya tersebut dalam membawakan musik dangdut” kata Havid Sungkar ( Laporan Wartawan H_Edy Rahmad89 ).