Anggota DPR RI Riyanta: Mencari Pemimpin Tidak Harus di Tahun Politik

Suaracaraka.com, Semarang-Jawa Tengah – Mencari seorang pemimpin publik tidak hanya dilakukan pada tahun politik ataupun saat jelang pemilu saja. Mencari seorang pemimpin bisa dilakukan dengan melakukan pengkaderan sejak dini. Selain itu, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran dari civil society, peran LSM, peran NGO, serta media. Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Riyanta saat menjadi pembicara dalam acara halal bihalal dan sarasehan bertajuk “Peran Civil Society di Tahun Politik” yang diselenggarakan Forum Jateng Gayeng pada hari Jumat 19 Mei 2023 di Hotel Aston Inn, Semarang. Selain Riyanta hadir juga sebagai narasumber pakar hukum notariat Profesor Widhi Handoko, dan Ketua FKSB Kota Semarang A.M Juma’i.

Menurut Riyanta peran civil society perlu dimaksimalkan. “Kalau kita berbicara kekuasaan politik, itu intinya kepentingan. Kita semua berkepentingan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap eksis selamanya,” tambahnya.

Selanjutnya untuk mewujudkan hal tersebut Riyanta menjelaskan peran civil society atau masyarakat tidak bisa berjalan sendiri.
“Berbicara elemen demokrasi, terdapat tiga pilar yang tidak bisa dipisahkan. Antara lain pemerintah, swasta dan masyarakat atau civil society. Ketiga sektor itu harus berjalan beriringan. Jadi tidak boleh sektor pemerintah berjalan sendiri, sektor swasta juga tidak boleh. Kemudian sektor masyarakat. Sektor masyarakat tugasnya melakukan pengawasan terhadap sektor pemerintahan dan swasta. Tetapi pengawasan itu tidak boleh pengawasan yang mengarah pada hal-hal yang tidak baik,” jelasnya.

Untuk itu pihaknya mengatakan semua elemen masyarakat bersiap-siap menjadikan seseorang menjadi pemimpin. Riyanta mencontohkan calon pemimpin disiapkan mulai mahasiwa semester pertama. “Kita cari mana yang berpotensi, kita siapkan agar nanti bisa menjadi pemimpin-pemimpin di tingkat nasional,” imbuhnya.

Sementara itu, saat disinggung soal dukungan menjadi bakal calon gubernur jawa tengah, Riyanta mengesampingkan hal tersebut. “Saya kira saya tidak ke sana. Menurut saya jabatan itu sebenarnya sesuatu yang bagi saya sangat berat,” tukasnya, ( Laporan Wartawan Edy Rahmad89 ).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *