Suaracaraka.com, Semarang Jawa Tengah – Pemerintah Kota (pemkot) Semarang bakal meluncurkan Mal Pelayanan Publik (MPP) Metaverse. Wali Kota Semaeang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang biasa disapa Mbak Ita mengatakan, MPP Metaverse ini bakal menjadi yang pertama di Indonesia.
Menurutnya melalui MPP Metaverse ini maka pengusaha yang akan mengurus perizinan tidak harus datang ke kantor MPP.
“Ini akan memudahkan masyarakat yang akan berinvestasi atau mengurus perizinan tidak perlu datang ke kantor MPP tapi cukup dengan aplikasi MPP metaverse,” ujar Mbak Ita pada Sharing Session DPMPTSP Kota Semarang dengan Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang dan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Tengah, Jumat (23/6/2023).
Mbak Ita menekankan bahwa kunci perizinan yang mudah tidak hanya pada Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) saja, melainkan seluruh dinas yang terkait.
“Perizinan di Kota Semarang tidak hanya menyangkut DPMPTSP saja. Contohnya, untuk IMB itu dipegang Dinas Tata Ruang atau Distaru. AMDAL di wilayah Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian untuk balik nama itu ada di wilayah Bapenda. Nah ini semua harus berjalan kita harapkan dengan adanya kemudahan perizinan dan infrastruktur juga mendukung investasi di Kota Semarang,” kata Mbak Ita.
Dirinya berpesan supaya seluruh pihak yang terlibat saling mendukung dan berkomunikasi serta sigap mencari solusi jika muncul permasalahan.
Wali kota juga menyampaikan komitmen pemkot Semarang dalam pembenahan infrastruktur guna mendukung kelancaran investasi dan laju bisnis. Tentunya dengan memperbaiki jalan-jalan utama yang rusak dan peningkatan fasilitas umum yang menjadi titik distribusi.
“Kita bicara mau izinnya cepet dan sebagainya tapi kalau infrastrukturnya nggak mendukung ya percuma. Akses yang menuju bandara dan akses menuju pelabuhan kita berbenah terus,” tandas Mbak Ita.
Selain jalan, infrastruktur pendukung lainnya seperti peninggian jembatan hingga kawasan bebas dari banjir dan rob juga turut dibenahi. Misalnya normalisasi sungai Plumbon, pembuatan embung wono Plumbon dengan kapasitas 11 ribu meter kubik hingga pembangunan sheet pile Tambak Lorok yang dijadwalkan tahun 2023 ini tuntas. Sehingga ketika akses dan infrastruktur semakin baik maka akan lebih banyak investor yang tertarik masuk ke Kota Semarang.
“Kami minta BBWS untuk membenahi dulu Kali Plumbon, tidak langsung normalisasi tapi tanggul kritis dibenahi sehingga musim hujan tidak terjadi seperti tahun lalu. Pembenahan di area bandara dan pelabuhan juga dilakukan. Wilayah timur di muara sungai tenggang dan sringin kita terus benahi, karena ini titik krusial saat musim hujan dan rob,” paparnya.
Selain itu pemkot Semarang bahkan siap mengeluarkan kebijakan yang mendukung investor agar menanamkan modal di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk bangkit karena status pandemi covid-19 sudah dicabut. Tentunya akan lebih leluasa aturan-aturan yang dulu mengikat (pembatasan) bagi para pengusaha sekarang sudah tidak berlaku lagi,” lanjut Mbak Ita.
Mbak Ita berharap dengan adanya kemudahan dalam berinvestasi serta infrastruktur yang mendukung maka investasi di Kota Semarang akan berkembang pesat.
“Tahun ini ada beberapa investor yang akan masuk salah satunya di POJ ada hotel, apartemen, mal lalu di pedurungan akan ada sport center dan apartemen, semarang atas akan ada hotel dan mal,” pungkasnya. (Tim liputan Suaracaraka.com)